Post Terbaru
Tampilkan postingan dengan label Wisata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wisata. Tampilkan semua postingan

Bandung: Dulu dan Sekarang

Entah udah berapa lama gue gak nulis di blog ini. Gak ada waktu,  alasan yang paling sesuai dengan situasi gue saat ini (padahal emang lagi males). Juni-Juli bulan yang penuh rutinitas baru yang sangat sibuk, yaitu Praktik Kerja Lapangan. Bangun pagi-pagi sekali buat berangkat ke kantor yang jaraknya lumayan jauh (Kabupaten Bandung-Gede Bage), kerja lembur pontang-panting selama di kantor (dengan asumsi main game dianggap kerja), pulang jam 5 sore, kadang jam 6 untuk kemudian disambut dengan kemacetan meriah di sepanjang jalan pulang ke rumah!! *SFX: petir*.

Kantor dimana penulis mengalami masa PKL 
Konspirasi kemacetan selama di Bandung bikin gue gak habis pikir. Baik kota maupun kabupatennya terkena imbasnya. Malah mungkin lebih parah di kabupaten daripada di kota. Beberapa titik di Kab. Bandung tuh macetnya ‘infinity and beyond’ alias hampir gak pernah gak macet. Siapa sih gak kenal landmark Kab. Bandung, Jln. Kopo Sayati?

Kopo Sayati: landmark internasional distrik elit Kabupaten Bandung
wisata arung jeram, hanya tersedia saat musim hujan melanda
meanwhile, tepat diseberang MALL kopo


jeger jalanan kopo
Tahukah kamu? Jika ada orang dari Kopo (Kab. Bandung) mau ke kota, setengah jam pertama perjalanan akan habis di Jln. Kopo Sayati (+- 1 km). Setengah jam yang sia-sia karena kakek2 dari Hong Kong aja bisa lari 1 kilometer 4:30 menit! Padahal kalau penulis flahsback ke masa kecil (penulis punya masa kecil) jalanan Kopo Sayati gak semacet sekarang. Kendaraan masih bisa diitung jari orang sekampung. Mau naik angkot? Siap-siap rebutan sama penumpang lain. Kalau udah kepepet telat sekolah seringkali ada penangkel (sunda: suatu kegiatan berdiri dipintu angkot dengan kesempatan untuk turun diam2 tanpa bayar ke supir). Karenanya jiwa-jiwa kenet gue udah terlatih dari sejak SD. Hal itu masih berlanjut hingga SMP kelas 1. 

murid SD nunggu angkot (kok ada yang aneh sama potonya :|)
kernet (bukan penulis)
Pemerintah sekarang kesannya gak serius ngurusin masalah kemacetan. Malah sang walikota Dada Rosada pernah bilang begini (dengan bangga): "Kemacetan itu sekarang sudah jadi icon Bandung. Menariknya Bandung, daya tarik Bandung adalah macetnya,".
sumber: DetikNews

Mr. Chest, Bandung Mayor
reaksi saya
reaksi ikan hiu
Katanya sih dari macet Bandung dapet duit banyak dari sektor wisata. Mau itu wisata belanja atau wisata kuliner. Tapi bukan berarti ngorbanin kesejahteraan warga Bandung. 

money money and money
Sebenernya udah ada beberapa solusi dari pemerintah buat ngurangin macet di Bandung ini. Tapi ya itu, mental “daya-tarik-Bandung-adalah-macetnya” hasilnya gak maksimal. Tau Trans Metro Bandung (TMB)? TMB itu sejenis Trans Jakarta-nya Bandung, niat awalnya biar bisa ngurangin kemacetan tapi cuma jadi proyek SUGDW (Super Ultra Great Delicious Wonderful) gagal dari Pemerintah Daerah. 

TMB, kentut surga solusi kemacetan bandung
Kondisi haltenya naas, tragis dan prihatin (oke terkesan lebay, but it is 29 my fact!). Selama hidup di Bandung malah hampir gak pernah liat bis TMB lewat, jadi semacam bis mitos gitu. Ada haltenya (walau sulit dikenali), tapi bisnya gak ada alias ghoib. 

bus hantu
ini halte
ini halte
Untungnya pas PKL kemarin gue nemuin tu si bis ghoib. Warnanya biru, bisnya kecil dibanding Trans Jakarta, terus nurun/naikin penumpangnya gak di halte, melainkan di tengah jalan layaknya bis biasa. Terus buat apa haltenya? Jangan tanya gue, tanya sama rumput yang bergoyang. 

bis ghoib
bis ghoib
rumput lagi dangdutan
Gatau di dalem ada AC atau enggak, kalau gak ada ya APA BEDANYA AMA METRO MINI?!
gue lagi, gue lagi
Jalanan kota Bandung itu kecil-kecil dan sempit-sempit, sedangkan jumlah kendaraan motor makin lama makin banyak. Angkot yang suka ngetem dikandangin aja udah, bikin transportasi masal yang kayak commuter line, atau monorail sekalian. TMB gak usah diterusin, jalanan Bandung kecil-kecil, gak muat buat bikin jalur busway tersendiri. Yang ada malah bis TMB ikut partisipasi jadi biang macet. Udah waktunya Bandung bikin transportasi masal yang mumpuni.
jalan sempit
Sekian keluh kesah seorang warga Bandung yang sudah muak dengan kemacetan Bandung kota dan kabupaten. Semoga pemerintah kota Bandung bisa lebih peka terhadap warganya yang mencintai kota Bandung dengan segala kekurangannya.
Read more ...

Destinasi Wisata BKT, Jalur Khusus Sepeda Jakarta

Yak. Siapa warga Jakarta yang tidak mengenal Banjir Kanal Timur atau BKT? BKT merupakan kanal yang membentang sepanjang sungai Ciliwung. Letaknya berada di selatan kota Jakarta yang mengalir ke utara. Hal yang menarik adalah dialihkannya wilayah kosong di pinggir BKT sebagai jalan khusus sepeda dan pejalan kaki. Adanya bermacam fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, dan perumahan, BKT menjadi tempat yang sangat nyaman bagi warga Jakarta.

Beberapa poto dibawah ini sempat saya tangkap sebagai gambaran BKT:

Jalur BKT, mulus layaknya landasan pesawat terbang :D. Kalau di hari minggu pagi di kiri-kanan jalan terdapat warga dengan beragam jenisnya. Ada geng goweser Duren Sawit (sayang orang tua semua, jadi segan gabung), joggers, keluarga lagi jalan santai, smpai pedagang makanan.


Banyak tempat peristirahatan untuk warga yang ingin meluangkan waktunya dipinggir BKT.
Batu kerikil untuk relaksasi kaki yang pegal. Tempatnya random, tapi mudah terlihat karena tekstur batu yang eye-catching. Kalau ini saya belum pernah mencoba, tapi kata teman batunya tajam-tajam (masih penasaran kaki teman saya berlobang atau gimana) :D
tempat sampah. udah gak usah tak jelasin ya. wes jelas tenan!
Sepeda saya si Ami
logo khusus sepeda tapi ada motornya
 Keindahan BKT ini tercoreng dengan banyaknya pengendara bermotor yang tidak bertanggung jawab. Banyak motor, terutama di sore hari yang memasuki jalur khusus sepeda ini. Cukup berbahaya mengingat banyak anak kecil dan pesepedah yang berlalu lalang disekitar jalur BKT. Pemerintah harus nya bbertindak tegas dalam menerapkan aturan bagi pengendara bersepeda motor, karena bila lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan yang membuat jalur BKT kehilangan nilainya.
Read more ...
Designed By