Cita-cita
Dulu aku bercita-cita
Menjadi seorang Bea Cukai
Berdiri tegak gagah perkasa
Tunaikan tugas yang mulia
Kini aku sedang ditempa
Oleh gemblengan para pelatih
Lupa sanak lupa saudara
Lupakan saja semuanya
Saya tahan rasa sakit, tidak masuk rumah sakit
Saya tahan menderita, siang malam ku ditempa
Walau diriku ditempa, hatiku selalu gembira
Gembira selama-lamanya
Cor-sa!
Penyamaran
Kuambil rumput di ladang
Kujadikan penyamaran
Wajah tampan berubah menjadi seram
Agar tak mudah dikenal
Bergerak (bergerak!), bertempur (bertempur!)
Bea Cukai pantang mundur
Tidak perlu dengan peluru berhambur
Cukup dengan pisau sangkur
Kiri-kanan, corsa!
Kiri-kanan, corsa!
Kiri-kanan bolak-balik kiri-kanan, cor-sa!
Mantapkan Hati
Mantapkan hati, tak perlu bimbang
Demi untuk negara
Walau mafia terus menghadang
Samapta pantang mundur
Jangan kau tanya apa yang telah
negara berikan kepadamu
Tapi tanyakan apa yang telah
kau berikan kepada bangsamu
Menjunjung baktimu
jiwa dan ragamu
Demi bumi persada kita
bumi persada kita
Pancasila dasar negara
Bea cukai kebanggaan kita
Ditengah Hutan Rimba
Ditengah hutan rimba
Tempat kami ditempa
Bea Cukai selalu siap sedia
Acara hari ini
selalu silih berganti
Bea Cukai selalu berseri-seri
Dengarlah, dengar
Sayup-sayup
Suara yang merdu memecah malam
Jauhlah dari kampung
Menurut kata hati
Purna bakti pada Ibu Pertiwi
Derap Langkah
Derap langkah nan gagah perkasa
Seirama dan satu suara
Sambil bernyanyi lagu hura-hura
Itulah langkah, siswa samapta
Ayun kakimu kiri dan kanan
Atur langkah, jaga kerapihan
Jangan sampai merusak barisan
Banjar dan safnya, harus diluruskan 2x
Rambate Rata Hayo
Rambate rata hayo tarik tambang!
Disini aku jadi tambah senang
Andaikan aku burung, aku akan terbang
Satu hari lagi aku akan pulang
Bangun pagi-pagi
Menuju ke lapangan
Untuk mengikuti latihan kesamaptaan
Tak tahan rasanya
Ingin segera pulang
Pendidikan belum usai.
Mau makan jalan jongkok
habis makan lompat kodok
Ku dicaci, ku dimaki, ku dibentak-bentak
Wahai pelatihku, betapa kejam dirimu
Wahai pelatihku, betapa jeli matamu
Tidak kah kau tahu, apa isi hatiku
Kusayang padamu, kucinta padamu
Tinggalkan Ayah, Tinggalkan Ibu
Tinggalkan ayah tinggalkan ibu
Ijinkan kami pergi berjuang
Dibawah kibaran sang merah putih
Majulah ayo maju menyerbu (serbu!)
Tidak kembali pulang
Sebelum kita yang menang
Walau mayat terhampar di medan perang
Demi bangsa kami kan berjuang
Maju ayo maju ayo terus maju
Singkirkan dia dia dia
Kikis habislah mereka demi negara
Indonesia
Wahai kawanku siswa samapta
Dimana engkau berada
Teruskan perjuangan para pahlawan
Demi bangsa kamikan berjuang
Aku Bangga
Aku bangga bisa ikut samapta
Apalagi samapta di Nanggala
Siang malam, ku ditempa selalu
Tuk menjadi bea cukai sejati
Disiplin disiplin
Adalah nafasku
Kesetiaan kebanggaanku
Kehormatan segala-galanya
Yang akan ku junjung selalu
Lihatlah benderaku
merah putih
merah putih
Berkibar diudara
Elok perwira
Merah berarti berani
Putih nan suci
Itulah jiwa kita
Bea dan Cukai
Yel Baret Jingga
Hari hari kuterus berlari
Untuk menjadi prajurit sejati
Prajurit yang siap sedia
Untuk membela bangsa dan negara
Baret jingga itu korps kami
Para komando kebanggaan kami
Tak pernah lelah dan terus berjuang
Demi kejayaan angkatan udara
Sapta marga, pedoman kamiiiiiiiiiii
Tunaikanlah tugas-tugas kita tanpa menghitung untung ruginya
Komando, komando, komando, korpaskhas tetap jayaaa
Karmanye, vadikarate, mavalesu, gadatjana!
Mars Baret Jingga
Aku ini prajurit baret jingga
Di dadaku merasuk jiwa sapta marga
Pembela merah putih pengabdi bangsa
Dalam gemuruhnya TNI angkatan udara
Walau musim membangun terus berbunga
Menuju persatuan kejayaan nusantara
Tekad Paskhas-AU teruslah membara
Kutunaikan tugasku serahkan jiwa raga
Karmanye vadikaraste mavalesu kadatjana!
Untuk bangsaku
Indonesiaku, kau segalanya
Aku ini prajurit baret jingga
Di darahku mengalir jiwa ksatria
Kejujuran keberanian kehormatan
Andalan prajurit payung angkatan udara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar