Yak. Siapa warga Jakarta yang tidak mengenal Banjir Kanal Timur atau BKT? BKT merupakan kanal yang membentang sepanjang sungai Ciliwung. Letaknya berada di selatan kota Jakarta yang mengalir ke utara. Hal yang menarik adalah dialihkannya wilayah kosong di pinggir BKT sebagai jalan khusus sepeda dan pejalan kaki. Adanya bermacam fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, dan perumahan, BKT menjadi tempat yang sangat nyaman bagi warga Jakarta.
Beberapa poto dibawah ini sempat saya tangkap sebagai gambaran BKT:
|
Jalur BKT, mulus layaknya landasan pesawat terbang :D. Kalau di hari
minggu pagi di kiri-kanan jalan terdapat warga dengan beragam jenisnya.
Ada geng goweser Duren Sawit (sayang orang tua semua, jadi segan
gabung), joggers, keluarga lagi jalan santai, smpai pedagang makanan. |
|
Banyak tempat peristirahatan untuk warga yang ingin meluangkan waktunya dipinggir BKT. |
|
Batu kerikil untuk relaksasi kaki yang pegal. Tempatnya random,
tapi mudah terlihat karena tekstur batu yang eye-catching. Kalau ini
saya belum pernah mencoba, tapi kata teman batunya tajam-tajam (masih
penasaran kaki teman saya berlobang atau gimana) :D |
|
tempat sampah. udah gak usah tak jelasin ya. wes jelas tenan! |
|
Sepeda saya si Ami |
|
logo khusus sepeda tapi ada motornya |
Keindahan BKT ini tercoreng dengan banyaknya pengendara bermotor yang tidak bertanggung jawab. Banyak motor, terutama di sore hari yang memasuki jalur khusus sepeda ini. Cukup berbahaya mengingat banyak anak kecil dan pesepedah yang berlalu lalang disekitar jalur BKT. Pemerintah harus nya bbertindak tegas dalam menerapkan aturan bagi pengendara bersepeda motor, karena bila lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan yang membuat jalur BKT kehilangan nilainya.
wow, padahal khusus sepeda ya, tapi kok ada motornya :( kalo liat postingan ini aku jadi inget jalur khusus di kampusku, ada yang khusus untuk pejalan kaki dan pesepeda juga. enak, asri dan banyak tanemannya :D
BalasHapusiya, soanya gak ada satpol yang menjaga jalur speda ttep steril dari pengendara motor. kadang merasa kesal juga kalau kita lagi sepedaan malah muncul motor dari arah nyang berlawanan.
BalasHapus