Post Terbaru
Tampilkan postingan dengan label Bandung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bandung. Tampilkan semua postingan

Palembang > Bandung

maap narsis sedikit (LOL)

Gak kerasa udah sebulan aja di Palembang. Jika mau jujur, banyak sekali perbedaan yang saya rasakan dibanding saat meninggalkan kota ini. Yaa.. kira-kira 10 tahun lalu :-D. Saat ini kota Palembang menjadi kota metropolitan terbesar kedua di Sumatra, dan selalu menjadi kota terbersih selama 7 tahun terakhir. Ketika pertama turun dari bandara kalau gak ngelihat petunjuk arah pasti saya sudah mengira salah alamat. (LOL) *kemudian muncul ayu tingting*

This city is totally fuckin' different than before! Dulu Palembang itu dikelilingi rawa-rawa dan jarak antar rumah lowong. Sekarang? Masih sama :-P *digebukin*. Bedanya sekarang banyak perumahan dan ruko sepanjang jalan. Gak ada lagi yang namanya tempat jin buang anak gitu.

Hal lain yang saya sadari semenjak saya tinggal disini, di Palembang itu kemana-mana cepat. Mau ke rumah sodara, mall, jembatan ampera atau stadion sriwijaya semuanya gak sampai 20 menit!! Bagi anak hilang yang besar di Bandung dan kuliah di Jakarta, hal ini seperti mukjizat yang Allah turunkan khusus untuk warga Palembang *prett. (yay)

 Penomena di kota ini bikin miris kampung kedua saya, Bandung (rock). Saat ini kota Bandung udah gak nyaman dulu kecuali bagi orang jakarta yg liburan. Emang sih baru-baru ini ada mayor berkualitas yang terangkat. Walaupun begitu ada beberapa poin yang belum tersentuh biar warga makin happy.

Saya rangkum beberapa poin di Palembang yang kayaknya bagus kalau diaplikasikan di Bandung:

1. Jumlah angkot yang terkendali
Gak kayak di Bandung, nyari angkot disini kayak nyari jalan ke hati teteh, susah *sori curcol*

2. Jalan raya yang luas
 Terutama daerah yang macetnya macetly ever after

3. Kota yang bersih
Sebagai kota pemenang adipura award 7 tahun berturut-turut dan sempat menjadi kota terbersih se-ASEAN, kebersihan kota ini kebangetan cuy (annoyed). Saya jadi segan buang sampah dijalan, padahal waktu di Bandung biasa aja! (doh)

4. Sungai yang bersih
 Pernah baca salah satu sungai paling tercemar sedunia? Yup, itulah sungai citarum. Kata mama saya sungai di Palembang bersih soalnya sudah tradisi dari leluhur untuk menjaga sungai. Orang palembang kan makan dari sungai, masa' sampahnya buang ke sungai juga? Begitulah kata mama saya. Tapi jangan diminum juga airnya, masih banyak yang suka pup disungai.

5. Pempek yang enak
 Bisa gak sih orang Bandung bikin pempek yang enak gitu... Masa saya harus ke Palembang dulu? X-( *bercanda*

6. Tim sepakbola yang juara
 Harus diakui sepakbola palembang merupakan salah satu yang paling berprestasi di era modern, dan hal ini yang harus Bandung contoh. (music)*poin ini gak penting*

7. Ada amperanya
 Biar bandung ada iconnya gitu, kan keren kalau kota punya icon, jadi gak hambar. Apa? Gedung sate? Oh iya, ya...

8. Banyak orang Palembangnya
 Ini biar orang palembang bisa lebih mudah bertemu orang yang sekampung sama dia. Terus kalau lapar tinggal makan pempek, lanjut jalan-jalan ke ampera atau sekedar nonton tim sepakbola di Jakabaring Sport City... (ini palembang atau bandung ya, kok lama2 kayak palembang -_-)

Sekian yang bisa saya shareenjoy your weekend fellas! *yeye lalala (droid_dance)
Read more ...

Bandung: Dulu dan Sekarang

Entah udah berapa lama gue gak nulis di blog ini. Gak ada waktu,  alasan yang paling sesuai dengan situasi gue saat ini (padahal emang lagi males). Juni-Juli bulan yang penuh rutinitas baru yang sangat sibuk, yaitu Praktik Kerja Lapangan. Bangun pagi-pagi sekali buat berangkat ke kantor yang jaraknya lumayan jauh (Kabupaten Bandung-Gede Bage), kerja lembur pontang-panting selama di kantor (dengan asumsi main game dianggap kerja), pulang jam 5 sore, kadang jam 6 untuk kemudian disambut dengan kemacetan meriah di sepanjang jalan pulang ke rumah!! *SFX: petir*.

Kantor dimana penulis mengalami masa PKL 
Konspirasi kemacetan selama di Bandung bikin gue gak habis pikir. Baik kota maupun kabupatennya terkena imbasnya. Malah mungkin lebih parah di kabupaten daripada di kota. Beberapa titik di Kab. Bandung tuh macetnya ‘infinity and beyond’ alias hampir gak pernah gak macet. Siapa sih gak kenal landmark Kab. Bandung, Jln. Kopo Sayati?

Kopo Sayati: landmark internasional distrik elit Kabupaten Bandung
wisata arung jeram, hanya tersedia saat musim hujan melanda
meanwhile, tepat diseberang MALL kopo


jeger jalanan kopo
Tahukah kamu? Jika ada orang dari Kopo (Kab. Bandung) mau ke kota, setengah jam pertama perjalanan akan habis di Jln. Kopo Sayati (+- 1 km). Setengah jam yang sia-sia karena kakek2 dari Hong Kong aja bisa lari 1 kilometer 4:30 menit! Padahal kalau penulis flahsback ke masa kecil (penulis punya masa kecil) jalanan Kopo Sayati gak semacet sekarang. Kendaraan masih bisa diitung jari orang sekampung. Mau naik angkot? Siap-siap rebutan sama penumpang lain. Kalau udah kepepet telat sekolah seringkali ada penangkel (sunda: suatu kegiatan berdiri dipintu angkot dengan kesempatan untuk turun diam2 tanpa bayar ke supir). Karenanya jiwa-jiwa kenet gue udah terlatih dari sejak SD. Hal itu masih berlanjut hingga SMP kelas 1. 

murid SD nunggu angkot (kok ada yang aneh sama potonya :|)
kernet (bukan penulis)
Pemerintah sekarang kesannya gak serius ngurusin masalah kemacetan. Malah sang walikota Dada Rosada pernah bilang begini (dengan bangga): "Kemacetan itu sekarang sudah jadi icon Bandung. Menariknya Bandung, daya tarik Bandung adalah macetnya,".
sumber: DetikNews

Mr. Chest, Bandung Mayor
reaksi saya
reaksi ikan hiu
Katanya sih dari macet Bandung dapet duit banyak dari sektor wisata. Mau itu wisata belanja atau wisata kuliner. Tapi bukan berarti ngorbanin kesejahteraan warga Bandung. 

money money and money
Sebenernya udah ada beberapa solusi dari pemerintah buat ngurangin macet di Bandung ini. Tapi ya itu, mental “daya-tarik-Bandung-adalah-macetnya” hasilnya gak maksimal. Tau Trans Metro Bandung (TMB)? TMB itu sejenis Trans Jakarta-nya Bandung, niat awalnya biar bisa ngurangin kemacetan tapi cuma jadi proyek SUGDW (Super Ultra Great Delicious Wonderful) gagal dari Pemerintah Daerah. 

TMB, kentut surga solusi kemacetan bandung
Kondisi haltenya naas, tragis dan prihatin (oke terkesan lebay, but it is 29 my fact!). Selama hidup di Bandung malah hampir gak pernah liat bis TMB lewat, jadi semacam bis mitos gitu. Ada haltenya (walau sulit dikenali), tapi bisnya gak ada alias ghoib. 

bus hantu
ini halte
ini halte
Untungnya pas PKL kemarin gue nemuin tu si bis ghoib. Warnanya biru, bisnya kecil dibanding Trans Jakarta, terus nurun/naikin penumpangnya gak di halte, melainkan di tengah jalan layaknya bis biasa. Terus buat apa haltenya? Jangan tanya gue, tanya sama rumput yang bergoyang. 

bis ghoib
bis ghoib
rumput lagi dangdutan
Gatau di dalem ada AC atau enggak, kalau gak ada ya APA BEDANYA AMA METRO MINI?!
gue lagi, gue lagi
Jalanan kota Bandung itu kecil-kecil dan sempit-sempit, sedangkan jumlah kendaraan motor makin lama makin banyak. Angkot yang suka ngetem dikandangin aja udah, bikin transportasi masal yang kayak commuter line, atau monorail sekalian. TMB gak usah diterusin, jalanan Bandung kecil-kecil, gak muat buat bikin jalur busway tersendiri. Yang ada malah bis TMB ikut partisipasi jadi biang macet. Udah waktunya Bandung bikin transportasi masal yang mumpuni.
jalan sempit
Sekian keluh kesah seorang warga Bandung yang sudah muak dengan kemacetan Bandung kota dan kabupaten. Semoga pemerintah kota Bandung bisa lebih peka terhadap warganya yang mencintai kota Bandung dengan segala kekurangannya.
Read more ...
Designed By