Post Terbaru
Tampilkan postingan dengan label J-LEague. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label J-LEague. Tampilkan semua postingan

Indonesia Mencari Wonderkids


Timnas Indonesia U-19 belakangan ini menjadi bintang di blantika persepakbolaan tanah air. Publik yang telah lelah dengan puasa gelar Timnas Senior dan Timnas U-23 seakan berbuka puasa saat melihat Timnas U-19 merenggup gelar AFF. Peristiwa ini sedikit banyak membuka mata khalayak bahwa pendidikan sepakbola grassroot sama pentingnya dengan kompetisi senior.

Tapi apakah prestasi timnas junior berbanding lurus dengan prestasi mereka 5-10 tahun yang akan datang? I can't say for sure. Dalam beberapa kasus, pemain muda yang bersinar di usia muda menunjukkan traffic menurun seiring waktu. Ex: Bobby Satria. Sebaliknya beberapa pemain yang tak pernah menonjol di usia muda malah menjadi cemerlang di masa tuanya. Ex: Tantan (dipanggil timnas senior saat usia 30)

Disini saya tulis daftar nama pemain muda yang terlihat menjanjikan. Yaa.. iseng-iseng saja. Saya cuma ingin melihat akan seperti apa mereka sekitar lima-enam tahun lagi.

INDONESIA U19

GK
Ravi Murdianto
Awan Setho Raharjo
Mochammad Dicky Indrayana

DF
Putu Gede Juni Antara
Febly Gushendra
Mahdi Fahri Albaar
Muhammad Fatchu Rochman
Muhamad Sahrul Kurniawan
Ricky Fajrin Saputra
Hansamu Yama Pranat
Ryuji Utomo Prabowo
Eriyanto
Bagas Adi Nugroho

MF
Evan Dimas Darmono
Muhammad Hargianto
Hendra Sandi Gunawan
Paulo Oktavianus Sitanggang
Alqomar Tehupelasury
Zulfiandi
Ichsan Kurniawan
Irfandi Zein Alzubeidy

CF
Muhammad Dimas Drajad
Dinan Yahdian Javier
Maldini Pali
Ilham Udin Armaiyn
Yabes Roni Malaifani
Septian David Maulana
Martinus Novianto Ardhi 
Mariando Djonak Uropmabin*

ATLETICO MALAGUENO
MF Arthur Irawan

NIENDORFER TSV
MF Gavin Kwin Adsit

HOUGANG UNITED
CF Sutanto Tan

Last but not least... Ada dua bocah talenta muda potensial yang masuk dalam spotlight. Pertamaseorang kelahiran Solo bernama Yussa Nugraha (lahir 2001) yang tahun ini sukses menjadi anak didik SC Feyenoord Rotterdam. Kedua, wonder kid berdarah Aceh yang disebut-sebut mirip gaya permainan Messi. Ia sempat membuat Coach Pep Guardiola terkesan. Namanya Tristan Alif Naufal, kelahiran 2004.   Lihat permainannnya disini:
Yussa Nugraha

Alif Naufal

Masih belum terkesan? Ada baiknya kita bandingin sama salah satu talenta berbakat Jepang Takuhiro Nakai (lahir 2004 juga) yang baru-baru ini membuat sensasi berkat kontraknya ke Real Madrid:


Bagaimana menurut kalian... beda tipis bukan? 

Bocah keturunan Aceh ini pernah menimba ilmu di SSI Arsenal (2011), Liverpool FC IFASS (2012), AS-IP Apacinti (2012), dan Bintang Garuda (2013). Sewaktu di Liverpool FC IFASS ia menarik minat La Masia, Arsenal Academy, Liverpool FC Reserves, dan Ajax Youth Academy. 

Saat ini (2014) kabarnya Alif akan bersekolah di Ajax Youth Academy.

Adapun prestasi yang pernah diraih Alif antara lain:
  1. Juara 1 U8 FAA Soccer Tournament & Best Player U8 FAA Soccer Tournament, Singapore 2011
  2. Juara 2 U10 Kohahudnas Cup, Jakarta 2011
  3. Juara 2 U8 SSI Arsenal Cup, Jakarta 2011
  4. Best Player LFC IFAss Soccer Camp, Jakarta 2012
  5. Juara 2 U9 Mangindaan Cup 2012, Jakarta 2012
  6. Juara 2 McDonalds Junior Futsal Championship, 
  7. Best Player Nominator From West Region, dan...
  8. Juara 1 Juggling Competition, Jakarta 2012
  9. Best Player Coaching Clinics with Radja Nainggolan, Jakarta 2013
Indonesia menuju arah yang lebih baik. Tak hanya level timnas usia muda, klub lokal kitapun sekarang tidak ragu untuk menurunkan pemain mudanya. Persipura, Arema dan PBR konsisten mengorbitkan pemain muda. Sriwijaya FC dan Persela musim ini merombak habis-habisan pemain seniornya dan diganti oleh pemain dari tim U-21 mereka. Timnas senior mulai meninggalkan pemain tua generasi Firman Utina satu-persatu. Pesepakbola kita mulai banyak yang berani untuk bermain di liga luar negeri. Antara lain:

J-League
CF Irfan Bachdim (Ventforet Kofu)
MF Stefano Lilipaly (Consadole Sapporo)

Malaysia Super League
CF Patrick Wanggai, (T-Team)
MF Andik Vermansyah (Selangor FA)
DF Hamka Hamzah (Selangor PKNS)

National Football League (Divisi Utama Australia)
MF Yandi Sofyan Munawar (Brisbane Roar)

Liga Pro Iran
CF Sergio van Dijk (Sepahan Isfahan)

Jadi.. apakah Indonesia 5 tahun lagi akan semakin baik? Apakah para wonderkid ini akan bisa berbicara banyak disaat mereka mencapai usia puncak? Hanya waktu yang bisa menjawabnya. ^_^

In the end, I wish I am blessed enough to see Indonesia plays in the FIFA World Cup!!! Amin.
Read more ...

Mengenal Klub J-League Omiya Ardija


Sebelumnya belum pernah saya dengar nama tim ini hingga beberapa pekan lalu saya mendapat kiriman berupa jersey (tepatnya kaos) original J-League yang bernama Omiya Ardija. Gugel sana sini akhirnya nemu juga. Sayang gak ada yang menulis dalam bahasa Indonesia (maklum tim kecil sih hehe). Baiklah akan saya beritahu lebih lanjut mengenai tim ini..

Omiya Ardija ((大宮アルディージャ) adalah salah satu klub professional Jepang yang bermain di J-League. Markas kandangnya berada di Nack5 Stadium Omiya. Berasal dari kota Saitama, yang bertetangga dengan Urawa Red Diamonds. Pertandingan antar kedua tim disebut juga Saitama Derby. Kalau di Indonesia, mungkin diibaratkan Persema Malang vs Arema Indonesia :D


Asal Muasal Klub 
Tupai adalah maskot dari kota Omiya (pada tahun 2001 menjadi kota Saitama). Jadi tupai dalam baha sepanyol "Ardija" dijadikan nama klubnya (seharusnya ardilla, tapi tau sendiri orang Jepang susah ngomontg "L"). Nama tersebut dipilih sebagai kepercayaan bahwa, semua orang, dari anak kecil hingga orang dewasa, merasa kekeluargaan/kebersamaan seperti tupai dan diharapkan kedepannya klub akan dicintai secara global dan mengembangkan hubungan daerah.
エンブレム 

Lambang Klub

Tupai dan bola melambangkan kelincahan tim dalam memainkan bola. Ekor tupai yang berdiri kekanan bermakna pertahanan yang kuat dan seimbang. Lima garis dibawah bola bermakna sepakbola menyerang beruntun dan ini dipertegas dengan desain garis pada ekor tupai. Pasa saat yang sama desain ini juga bermakna dari Nakasendo, salah satu dari Lima Rute Edo yang berada sepanjang Kota Omiya.
ロゴ






Logo
Bentuk tajam dari gigi tupai menjadi inspirasi dalam membuat logo tim yang melambangkan skill tajam dan gerakan nan menusuk. Kata kunci tim adalah SPEEDY-ACTIVE-AGRESSIVE.

Tambahan lainnya yang saya dapet dari gugling sana sini adalah bahwa tim ini sekedar tim ecek-ecek saja yang sering brakhir di panan tengah-bawah. Sekian posting kali ini semoga sedikit banyak mencerahka bagi yang teman-teman sekalian. :D

more info: @GoGoOmiyaArdiya
Read more ...
Designed By