Post Terbaru

Semua Kembali ke Awal Mula


Semua kembali ke awal mula.

Tak terkecuali kerumunan orang itu, semua akan kembali pada satu titik, dimana mereka akan berhenti sesaat terkakung pada sosok ufuk imajiner yang kerap dituju. Dan aku, akupun termasuk dalam kerumunan orang itu. Sudah satu tahun lebih aku melangkah, jika aku tidak salah, dan akupun mencapai ke titik ini. Titik kejenuhan? Bukan, tak ada rasa itu. Aku sendiri menamakannya sebagai titik keputus-asaan.

Untuk apa terus-menerus melangkah? Aku bahkan tak tau apa yang aku tuju! Bentuknya, rasanya, suaranya, baunya, semuanya abu-abu. Tah apa yang merasuki orang-orang ini, semakin lama semakin banyak yang keluar dari kepompong  dan dengan ajaibnya melangkah ke ufuk imajiner itu. Tak ada yang pernah sampai kesana! songokku. Cerita keajaiban ufuk sekiranya hanya kebualan yang dibuat oleh mereka yang duluan gila. Gila karena terlalu lama melangkah. Ya, layaknya aku. Juga kalian semua.

Semua kembali ke awal mula.

Dulu, dulu sekali, akupun sama seperti kalian. Mataku berbinar seketika melihat cakrawala, setelah lama terkungkung dalam gelapnya kepompong. Aku mulai belajar untuk melangkah, ya melangkah. Hal yang terpenting dalam dunia ini adalah melangkah, itulah mukjizat yang didapat oleh mereka yang berhasil keluar dari kepompong. Kutengok temanku, ternyata sudah lebih dahulu melangkah. Kucoba mengimitasi caranya melangkah. Satu.. dua.. gagal lagi. Aku lambat, hampir dua hari lamanya aku belajar hingga dapat melangkah. Gerakku mirip temanku, tak lain karena aku mengimitasi dirinya.

Semua kembali ke awal mula.

Tak ada yang memberitahu untuk apa langkah ini. Kulihat semua orang melangkah, tapi tak pernah kearah yang sama persis. Pernah sekali kuberjalan bersama teman dengan langkah yang sama, tapi satu hari ia berhenti. Kejadian itu terjadi sekitar delapan bulan lalu. Tak pernah lagi kudengar berita tentangnya. Aku tersurut, tapi tetap melangkah. Kemana saja, asalkan tetap melangkah. Sampai kumelihat jejak yang sangat dalam dan pasti, penuh dengan kebajikan. Nampaknya milik seorang pengikut Buddha yang mempelajari filosofi. Dari kabar yang kudengar, dia menyebut diri serdadu metafora. Sudah 5 tahun lamanya melangkah ke arah ufuk imajiner. Ah! Ingin rasanya kutemui dia sekarang juga, aku penasaran seperti apa orang yang sudah mengenal asam garam perjalanan.

Semua kembali ke awal mula.

Tibalah aku di ujung langkah sang bikhsu. Langkah terakhirnya tercatat sepuluh bulan yang lalu. Tak ada apa-apa lagi. Hilang. Layaknya temanku dulu, ia juga berhenti. Yang tidak dapat kuterima, ia berhenti setelah lima tahun melangkah. LIMA TAHUN! Dan aku baru saja melangkah satu tahun! Apakah ia sudah bertemu dengan ufuk imajiner? Kurasa tidak. Mungkinkah menyerah ia atas usahanya yang sudah lima tahun? Sia-siakah langkahnya itu? Lima tahun dan ia berhenti! Hal ini mengganggu langkahku. Bayangkan saja, orang ini memilih berhenti setelah sekian lama melangkah. Tak perlu kuberitahukan padamu, dia hanya satu dari ribuan orang yang berhenti melangkah. Dan aku baru satu tahun! Keraguanku semakin menjadi.

Untuk apa terus-menerus melangkah? Toh satu titik akan sampailah semua orang berhenti sesaat terkakung pada sosok ufuk imajiner yang kerap dituju. Untuk apa terus-menerus melangkah? Toh aku akan menghilang juga. Tak ada kuburan untuk mengenang, yang tertinggal hanya jejak langkah saja. Itupun mulai tertutupi oleh langkah-langkah baru dari kerumunan orang yang baru keluar dari kepompong. Seiring waktu langkahnya akan semakin samar, hingga lama hilang seakan tak pernah ada.

Semua kembali ke awal mula.

-catatan pesimis seorang imajiner, palembang 6/4/2014-

8 komentar:

  1. maksudnya 5 tahun ngeblog trus berhenti kah? kalau iya, saya juga begitu. setelah beberapa taun trus berhenti. tapi sekarang mau aktif lagi setelah melihat blogger-blogger muda yang bersemangat.

    maaf kalo salah tangkap maksud tulisan ini.

    BalasHapus
  2. 2 postingan km di bulan April ini,semua tentang jenuh dan bosan. Knp?

    BalasHapus
  3. @sandy iya maksud 5 tahun ngeblog tapi tiba2 berhenti. maka dari itu saya pesimis apakah melanjutkan blog atau tidak.

    karena saya gak ada tujuan yang pasti. :)

    @adin mungking karena semua terasa monoton haha

    BalasHapus
  4. Seperti nya Mas Hady ini kan seorang figur publik (saya ngeliat latar belakang nya). Blog ini bisa dipake jadi personal branding. Beberapa taun ke depan pasti blog nya disorot :)

    BalasHapus
  5. wah saya cuma pengangguran yang baru lulus kampus hahaha :D

    personal branding? ya, boleh juga:)

    BalasHapus
  6. Beberapa perusahaan juga kadang melihat blog calon pekerjanya loh.. Kalau blog nya rame, reputasi anda juga jadi bagus :) perusahaan juga pasti dapat nama baik.

    Well anda sepertinya lebih tau karena pasti pernah belajar marketing.

    BalasHapus
  7. pernah dengar sih, ide bagus irtu..hmm..

    jgn2 ini alasanny mr. sandy bikin blog. ayo buka kartu dikit :)

    BalasHapus
  8. saya kerja nya di kampus dan lab. mereka mana ngerti tentang blog ... :)

    BalasHapus

Designed By